Jember,-Heningnya informasi tentang Kabupaten Jember kondusivitas yang tidak di ketahui oleh Presiden Indonesia,hilangnya pendapatan Daerah Jember bertahun-tahun.Senin 23 Juni 2025.Potensi besar wilayah Jember yang berada di wilayah Provinsi Jawa Timur menyimpan misteri ada sesuatu yang sengaja tidak terpublik, seperti penambangan Emas,Perjudian dan peredaran Narkoba yang tanpa di endus Masyrakat luas.

Hal ini menjadi menarik perhatian oleh tim Investigasi untuk mengupas tuntas dan mengulas apa yang terjadi di Kabupaten Jember,Jawa Timur.

Dalam kurung waktu satu bulan,tim investigasi mencoba menelusuri keberadaan informasi yang di terima oleh tim, sungguh mencengangkan,memang benar informasi itu, tidak salah dan sangat akurat."Kami tim Investigasi sudah mengantongi bukti-bukti penambangan emas,Narkoba dan Perjudian 303,sabung ayam,dadu/cap Djiki.

Menurut keterangan narasumber yang kredibel dan akurat,dirinya tidak mau di sebutkan namanya.ia mengatakan kalau banyak uang diduga atensi mengalir ke pihak Institusi,seperti Polda Jawa Timur,Polres,Polsek dan Institusi TNI AD.

Tim Redaksi akan terus mempublikan apa yang tersembunyi pundi-pundi financial atensi yang mengalir kepada Aparatur Negara.

Mengingat Pesan Presiden RI.H.Prabowo Subianto saat mimpin Rapim TNI-Polri Tahun 2025, (Presiden Prabowo Tegaskan TNI-Polri Dedikasikan Diri untuk Bangsa dan Negara).Rapat Pimpinan TNI Polri Tahun 2025 yang digelar di The Tribrata, Jakarta, pada Kamis, 30 Januari 2025.

Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya peran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dalam menjaga eksistensi dan menegakkan kedaulatan negara.

"TNI dan Polri adalah dua institusi yang merupakan wujud dari kehadiran negara, wujud dari penegakan kedaulatan, wujud dari eksistensi negara. Undang-Undang Dasar, Undang-Undang Keputusan-Keputusan Presiden, peraturan-peraturan pemerintah, peraturan-peraturan Presiden, dan semua produk-produk dari pemerintahan tidak ada artinya kalau tidak ditegakkan," tuturnya Presiden

Kepala Negara menegaskan bahwa keberhasilan atau kegagalan suatu negara terlihat dari bagaimana TNI dan Polri menjalankan tugasnya. Menurut Presiden, tentara dan polisi memiliki peran strategis dalam menjaga kedaulatan negara, sehingga jika kedua institusi ini gagal, maka negara itu pun bisa dikatakan gagal.

Presiden mengingatkan bahwa kekuasaan yang diberikan kepada TNI dan Polri merupakan amanah besar dari rakyat. Presiden menyebut, rakyat memercayakan kekuasaan TNI dan Polri dan berharap agar kedua institusi tersebut bisa menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi dan pengabdian.

"Rakyat yang melengkapi saudara dari ujung kaki sampai ujung kepala, rakyat yang memberi makan kepada tentara dan polisi, dan rakyat memberi kuasa kepada tentara dan polisi untuk memegang monopoli senjata. Dan dengan kepercayaan yang demikian besar, dengan menyerahkan kekuasaan kepada saudara-saudara, diharapkan, dituntut dari saudara-saudara pengabdian yang setinggi-tingginya," ujar Presiden.

Presiden Prabowo juga menekankan bahwa jabatan dan pangkat yang diberikan kepada anggota TNI dan Polri bukan hanya sebuah penghormatan, tetapi juga merupakan amanah yang harus dijalankan dengan pengorbanan besar. Presiden menegaskan bahwa TNI dan Polri harus siap menyerahkan jiwa dan raga demi kepentingan bangsa dan negara.

"Pangkat yang saudara sandang, bintang yang saudara sandang, bintang yang ada di pundakmu, itu artinya adalah penghormatan dari rakyat. Penghormatan dari rakyat karena rakyat menyerahkan nasib keamanan mereka kepada saudara-saudara," ucapnya.

Lebih lanjut, Presiden Prabowo mengingatkan bahwa jabatan dan pangkat yang disandang oleh para perwira TNI dan Polri harus disertai dengan tanggung jawab yang besar, termasuk kesiapan untuk memberikan pengorbanan tanpa ragu demi negara.


"Rakyat menyerahkan perlindungan terhadap diri mereka, terhadap masa depan mereka dan masa depan seluruh bangsa di atas pundak saudara-saudara. Pangkat yang diberikan kepada saudara-saudara artinya rakyat mengerti bahwa pada saatnya bila diperlukan, saudara-saudara harus rela menyerahkan jiwa dan raga saudara tanpa ragu-ragu," tegas Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut antara lain Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Tonny Harjono, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.(Tim/Red)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama