Malang-Pemerintah Desa Pagedangan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, tengah menjadi sorotan publik setelah mencuat dugaan praktik pungutan liar (pungli) terkait proses pemanfaatan lahan untuk pendirian gerai Alfamart di wilayah desa Pegedangan
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa dugaan pungli itu dilakukan saat pihak Alfamart Area Jawa Timur menjalin kerja sama sewa lokasi dengan seorang warga setempat bernama Edi, selaku pemilik rumah yang digunakan sebagai toko.
Dalam proses kerja sama tersebut, Edi menyerahkan sejumlah uang kepada pemerintah desa, Uang itu disebut-sebut sebagai bentuk izin atau “pamit” kepada pemerintah desa melalui kepala desa agar keberadaan gerai minimarket tersebut tidak mengalami hambatan administrasi maupun sosial.
Berdasarkan keterangan yang beredar, total uang yang diberikan mencapai Rp8 juta, terdiri atas Rp3 juta yang disebut berasal dari pihak Alfamart dan Rp5 juta dari Edi sebagai pemilik rumah.
Menurut edi pemberian ini telah menjadi kesepakatan bersama antara saya pemikik rumah dan pihak alfamart serta pemerintah Desa.
Untuk apa diberitakan, pemberian itu sudah menjadi kesepakatan bersama, saya tidak keberatan memberi 5 juta, pihak alfamart tidak keberatan memberi 3 juta. Tuturnya
Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari Kepala Desa Surono terkait aliran dana tersebut. Belum diketahui pula dasar hukum atau prosedur yang melatarbelakangi permintaan uang tersebut, sehingga memunculkan dugaan adanya praktik pungli.
Pihak Alfamart Area Jawa Timur juga belum memberikan keterangan terbuka mengenai proses kerja sama dan adanya biaya tambahan yang diberikan kepada pemerintah desa.
Sejumlah warga berharap aparat penegak hukum turun tangan untuk memastikan apakah proses perizinan dan penerimaan dana tersebut sesuai ketentuan, atau mengarah pada pelanggaran hukum.
Jika dugaan ini benar, tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai pungutan liar karena tidak tercantum dalam regulasi resmi pemerintah mengenai tata kelola perizinan usaha di tingkat desa.
RedBad
Posting Komentar